Menurut Supadma Rudana, pertanian Bali dengan konsep “Subak” (organisasi dan sistem pengairan) dan mendapatkan pengakuan dunia sebagai Warisan Budaya Dunia dari UNESCO (United Nastions Education, Scientific and Culture Organization) harus terjaga dengan baik.
Saat ini, kata dia, ada beberapa masalah yang dihadapi petani di Bali. Mulai dari alih fungsi lahan pertanian, akibat regulasi yang tidak berpihak kepada petani. Kemudian fasilitasi untuk para petani yang masih tidak maksimal oleh pemerintah, terutama saat penjualan hasil produk pertanian.
“Di samping juga masalah pajak tanah yang mencekik leher. Ini masalah-masalah yang kami dapatkan ketika terjun di Bali. kita akan segera koordinasikan dengan pemangku kepentingan terkait,” kata PSR yang juga Ketua Permuseuman Indonesia itu.
Putu Rudana juga mengatakan, kader Demokrat harus harus hadir di tengah rakyat yang sedang membutuhkan solusi. Agggota Komisi III DPR RI ini tidak ingin perayaan HUT Partai Demokrat hanya diwarnai aksi-aksi turun ke masyarakat dengan cara instan. Bagi dia, HUT Partai Demokrat dijadikan moment untuk evaluasi program partai dan totalitas kader bersama rakyat secara berkelanjutan.
“Tagline Demokrat hadir memberi solusi, bantu rakyat dan kawal pemerintahan sangat tepat disampaikan Ketua Umum Demokrat Pak SBY. Ini moment tepat untuk lebih cepat berbaur dengan rakyat dan menyambung komunikasi lebih baik lagi untuk menyerap aspirasi mereka,” katanya.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Wisnu