Jakarta, Aktual.co — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, masih memberlakukan siaga banjir Bengawan Solo, meski ketinggian air di daerah hilir Jawa Timur cenderung menurun.
“Di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, status Bengawan Solo masih siaga banjir, tapi airnya sejak sehari lalu mulai menurun,” kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Suyanto, Sabtu (14/2).
Penurunan air Bengawan Solo di Bojonegoro cukup tajam, yang semula sempat mencapai 13.84 meter pada Jumat (13/2) pukul 03.00 WIB, menjadi 13,49 meter (siaga I) pada Sabtu pukul 06.00 WIB.
“Air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga turun, begitu pula Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, ketinggian airnya juga dibawah siaga banjir,” katanya.
Hanya saja, penurunan ketinggian air Bengawan Solo, di Tuban, Lamongan, dan Gresik, dalam waktu bersamaan masih belum terlalu tajam, hanya berkisar 1-3 centimeter/jam.
Sesuai data, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren/Plangwot, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,65 meter (siaga II), 5,55 meter (siaga III), 4,10 meter (siaga II) dan 1,93 meter (siaga II), Sabtu pukul 06.00 WIB.
“Pemantauan kita lakukan tiga jam sekali, karena Bojonegoro siaga I. Air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, masih akan terus turun sepanjang tidak terjadi hujan.”
Artikel ini ditulis oleh:

















