Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berujuk rasa di depan kantor PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). Aksi mahasiswa ini menuntut pemerintahan Jokowi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, menurunkan harga kebutuhan pokok, menghentikan impor yang tidak diperlukan dan melakukan swasembada pangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi ini menguat sebesar 50 poin menjadi Rp14.095 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.145 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa outlook sikap the Fed yang masih melunak dalam kebijakan suku bunga acuannya kembali mendorong rupiah terapresiasi terhadap dolar AS.

“Outlook dolar AS masih dalam tekanan setelah The Fed dinilai lebih melunak terhadap kenaikan suku bunganya pada 2019 ini,” katanya, Selasa ( 15/1).

Ia menambahkan sentimen “government shutdown” di Amerika Serikat juga turut mempengaruhi pergerakan dolar AS, pelaku pasar kembali melirik aset mata uang berisiko, seperti rupiah.

“Prospek ekonomi Indonesia cukup positif, sentimen itu mendorong instrumen investasi menjadi menarik sehingga dampaknya pada apresiasi mata uang domestik,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: