Jakarta, Aktual.com — Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menyebutkan pemilihan Kabupaten Karangasem sebagai tempat digelarnya ‘International Symposium for the Asia Heritage Network 2016’ dengan harapan menjadi tonggak pelestarian pusaka di Asia.

“Asia Heritage Network (AHN) memilih Karangasem sebagai tempat penyelenggaraan tahun ini, dengan harapan dapat menjadi tonggak apresiasi dan perhatian terhadap berbagai upaya pelestarian pusaka di Asia, menuju pengelolaannya dalam kota-kota pusaka yang melibatkan semua pihak pemangku kepentingan,” demikian kata Catrini Kubontubuh, Ketua BPPI di Karangasem, Senin (11/1).

Dikatakannya, kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan Pusaka Indonesia. Dalam hal ini BPPI bekerja sama dengan Nara Machizukuri Centre, sebuah organisasi pelestarian dari Jepang, untuk menyelenggarakan AHN di Karangasem pada 8-11 Januari 2016.

Kegiatan itu mendapat dukungan “The Japan Foundation: The Citizen’s Exchange Program for Asia” dan Pemerintah Kabupaten Karangasem.

“BPPI adalah organisasi nirlaba yang anggotanya tersebar di seluruh Nusantara dan dunia, yang terdiri dari individu praktisi dan pemerhati lingkungan,” ucap Catrini.

Menurut dia, sejak didirikan pada tahun 2013 oleh organisasi-organisasi pelestarian dari berbagai negara di Asia, kalangan akademisi dan praktisi pelestarian, maka jejaring AHN tahun 2016 ini menyelenggarakan simposium internasional.

Kegiatan ini sebagai ajang pertemuan untuk berbagi pengalaman, tantangan dan cerita sukses dalam kegiatan pelestarian baik pusaka alam, budaya maupun saujana, khususnya di Asia.

Kesadaran masyarakat tentang pelestarian pusaka sebagai sebuah kekayaan bernilai dari sebuah peradaban yang merupakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan bersama, masih perlu ditingkatkan.

“Dalam konteks itu, kegiatan AHN 2016 didukung oleh The Japan Foundation dan Pemerintah Kabupaten Karangasem, memberikan dukungan kepada aktivitas pelestarian kawasan bersejarah dan kota-kota pusaka di Asia sebagai tema kegiatan,” ujarnya.

Kegiatan AHN 2016 dilaksanakan selama tiga hari diisi dengan kegiatan jelajah pusaka dan simposium, dihadiri oleh beragam organisasi pelestarian dari 13 negara dengan jumlah peserta 100 orang.

Acara simposium diikuti peserta dari 13 negara antara lain Australia, Inggris, India, Malaysia, Myanmar, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Amerika Serikat, Hongkong, Singapura, Indonesia, serta kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi Sementara itu, Penjabat Bupati Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ngurah Arda mengatakan, melalui AHN 2016 semoga dapat dicapai sebuah kesepahaman untuk membangun sebuah kebersamaan diperlukan jejaring, akses yang luas serta sinergi positif dalam upaya pelestarian pusaka.

Selain itu, perlu dipahami bahwa dengan pelestarian pusaka, maka kesejahteraan rakyat banyak pun akan dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan kreatif pendayagunaan aset pusaka yang dimiliki masyarakat.

“Kabupaten Karangasem sebagai Kota Pusaka siap untuk melaksanakan pembangunan yang mengutamakan integrasi sejarah masa lalu dalam kehidupan masa sekarang, untuk membangun masa depannya,” katanya menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: