Apalagi, teknologi canggih pada kamera yang digunakan pada ETLE dapat mengidentifikasi wajah pelanggar dengan jelas. ”Alatnya ini bisa melakukan face identification. Makanya saya optimis dan ini akan punya efek deterrent,” tukas Anies.

Bahkan Anies berjanji sistem ETLE ini akan diperluas dengan menambah ratusan kamera pengawas, bukan saja di ruas Jalan Sudirman – MH Thamrin, namun ke ruas-ruas jalan yang lain. Rencananya dalam tahun ini akan ditempatkan sebanyak 81 kamera yang tersebar di 25 persimpangan jalan di Jakarta.

”Kami dukung dan mudah-mudahan nanti bisa lebih luas, sekarang baru di koridor Sudirman-Thamrin. Yang jelas kami mendukung diterapkannya teknik digital dalam penegakan hukum lalulintas di Jakarta dan juga dalam registrasi kendaraan bermotor,” katanya.

“Bentuk dukungan dari Pemprov DKI adalah data-data kependudukan. Data Dukcapil kami nge-link dengan yang ada di Polda,” sambungnya.

Untuk diketahui, mulai Senin (1/7) lalu Ditlantas Polda Metro Jaya menambah 10 unit kamera untuk ETLE disertai empat fitur terbaru. Empat fitur baru ini terpasang pada kamera yang berada di 10 titik di ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Empat fitur baru ini terdiri atas pelanggaran ganjil-genap, tidak mengenakan sabuk pengaman (seat belt), menggunakan ponsel saat berkendara, dan melanggar batas kecepatan berkendara.

Artikel ini ditulis oleh: