Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kriteria pemimpin Indonesia di masa mendatang harus yang berani dan bisa lari maraton untuk melanjutkan program pemerintah.
Analogi dari Presiden Jokowi soal pemimpin berani dan mampu lari maraton seakan-akan makin menguatkan arah dukungannya kepada bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menuturkan analogi maraton serta pemimpin berani itu ada pada diri Ganjar.
“Saya kira, arah pembicaraan Jokowi itu cukup jelas, yakni Ganjar Pranowo. Di antara tiga bacapres terpopuler sekarang, kriteria yang dikemukakan oleh Presiden ada pada Ganjar,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (11/8).
Dia juga menyebut analogi dari Presiden Jokowi untuk pemimpin di masa mendatang itu sangat tepat.
“Maknanya adalah bahwa tantangan kebijakan ke depan sangat kongkrit, dibutuhkan sebuah stamina yang prima dan pikiran yang jernih untuk menghadapinya,” kata dia.
Dia menyebutkan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemimpin Indonesia di masa mendatang harus berorientasi masa depan yang lebih jauh untuk kepentingan semua, bukan untuk memenuhi kepentingan temporer dan jangka pendek kelompok tertentu.
“Oleh karena itu, diperlukan seorang calon pemimpin yang bukan hanya teruji, tetapi juga memang biasa berpikir dan bertindak kompleks. Pemimpin yang bisa bicara tentang detail-detail kebijakan dengan segala trade-offnya, bukan yang sekadar mengumbar slogan,” beber Saidiman.
Dia menuturkan bahwa sosok Ganjar punya stamina untuk menghadapi tantangan kebijakan jangka panjang.
“Dia (Ganjar) juga merupakan orang terdekat Presiden yang memang terlihat dipersiapkan untuk melanjutkan kebijakan pembangunan Indonesia sekarang, dan karakternya mirip dengan Jokowi: tidak sloganistik, melainkan detail dalam membicarakan setiap kebijakan,” ujar dia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kriteria pemimpin Indonesia di masa selanjutnya ketika dia bertemu para pemimin redaksi (pemred) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/8).
Jokowi menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani untuk menjaga kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk memajukan bangsa, di antaranya terkait hilirisasi industri.
“Ke depan saya kira bukan tentang siapa Presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten terhadap apa yang sudah kita mulai ini, berani enggak, ini butuh keberanian,” kata Presiden dalam pertemuan.
Orang nomor satu di Indonesia itu menilai bahwa keberanian dan konsistensi tersebut diperlukan karena tantangan dan tekanan yang dihadapi oleh negara ke depannya akan makin meningkat.
“Nanti butuh yang ke depan, karena tekanan-tekanannya menurut saya makin berat. Yang kedua, konsistensi. Konsistensi itu saja sudah karena butuh daya tahan, butuh endurance,” kata dia.
Dalam pertemuan itu juga, Presiden Jokowi menyinggung soal sosok pemimpin yang bisa berlari membawa Indonesia ke arah yang makin baik. Dia pun menganalogikan pernyataannya dengan lari pagi.
“Larinya jangan lari pagi. Kalau lari pagi mudah, harus lari maraton, kuncinya di endurance,” ujar Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh: