Fabby menuturkan sejak 2017 lalu pemerintah dan PT PLN sudah menjadwal ulang pembangunan pembangkit dari yang seharusnya selesai pada 2019 menjadi 2023-2024.
Ia merinci sekitar 2.000 MW telah beroperasi saat ini karena merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang masa konstruksinya kurang dari setahun. Sebanyak 15.000MW tengah dalam konstruksi, sisa 14.000 MW ditunda hingga 2021, dan sekitar 2.000MW sisanya belum dimulai/direncanakan.
“Jadi memang begitu kondisinya dan memang perlu di-‘review’ dan sudah dilakukan. Sah-sah saja pemerintah ubah target,” katanya.
Kondisi program listrik 35.000 MW tersebut ditengarai akan jadi salah satu hal yang dibahas dalam Debat Capres kedua 17 Februari mendatang.
Program litsrik 35.000 MW merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal sumber-sumber energi terbarukan.
Artikel ini ditulis oleh: