Surabaya, Aktual.com – Indeks Pertumbuhan Ekonomi (IPM) di Jawa Timur memang terus meningkat. Namun, tingkat angka kemiskinan teratas di Indonesia berada provinsi Jawa Timur terutama di kalangan pedesaan.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menilai bahwa faktor ketrampilan menjadi salah satu pemicu kemiskinan. Bahkan, sebanyak 38 persen penduduk di Jawa Timur mayoritas tidak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Masyarakat yang tidak punya ketrampilan, tentu susah melamar pekerjaan. IPM di desa masih kategori sedang. Bayangkan, sebanyak 38 persen masyarakat di Jiwa Timur tidak lulus SMP,” kata Soekarwo, di Surabaya (25/4).
Oleh sebab itu, pekerjaan terbesar saat ini adalah meningkatkan IPM, meliputi pendidikan, kesehatan, dan daya jual. Tetapi, pendidikan pondok pesantren tetap harus dijunjung tinggi, sebab negara akan tetap maju jika dibarengi dengan etika dan moral yang kuat.
Dirinya mencontohkan, Madura secara spiritual cukup kuat. Kekayaannya luar biasa. Tetapi, ketrampilan warga Madura masih kurang. Maka dari itu, perlu adanya dorongan ketrampilan di pondok pesantren.
“Kita akan membantu mengubah lembaga SMA menjadi lembaga sekolah kejuruan seperti yang ada di Kabupaten Sumenep. Kalau di Sampang, itu pendidikan, kesehatan, maupun daya jual harus ditingkatkan lagi,” ujarnya.
(Ahmad H Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka