Pekerja membereskan stok beras di Gudang Beras Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018). Ketua MPR Zulkifli Hasan minta pemerintah untuk membatalkan rencana impor beras. Karena pelaksanaan impor yang dilakukan bersamaan dengan panen raya akan merugikan petani. AKTUAL/Tino Oktaviano

Karawang, Aktual.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Karawang, Jawa Barat, mencatat surplus beras sebanyak 30.000 ton, dari total stok beras hingga Mei 2018 mencapai 38.501 ton yang tersebar di 10 lokasi gudang perusahaan.

Wakil Kepala Divre Bulog Karawang, Khuardi, mengatakan stok beras tersedia di 10 gudang yaitu di Pangulah Utara, Adiaras, Palumbonsari, Tegal Waru, Jatiragas, Warung Bongkok, Purwasari I, Purwasari II, Cikangkung, dan Amansari.

Khuardi menjelaskan, stok beras di Karawang sebanyak 38.501 ton tersebut terdiri atas beras impor dan beras yang diserap dari petani lokal.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.307 ton persedian untuk keperluan komersial, dan sebanyak 5.193 ton untuk keperluan subsidi rastra.

“Selama tahun 2018 hingga periode Mei, pengadaan beras dari dalam negeri atau petani lokal mengalami penurunan dibanding tahun 2017, seiring dengan penurunan jumlah penerima bansos rastra. Namun sebaliknya, impor beras premium mengalami peningkatan,” ujarnya di Karawang, Kamis (24/5).

Stok beras impor didatangkan dari Thailand dan Vietnam.

“Hingga bulan Mei 2018 akan disalurkan sebanyak 10.000 ton bansos rastra untuk 240.000 KK (kepala keluarga penerima manfaat). Sementara serapan bansos rastra di wilayah karawang sudah mencapai 100 persen. Sementara di Kabupaten Bekasi tinggal 30 persen yang belum terserap,” ujarnya.

Khuardi menambahkan, untuk memperkuat sistem distribusi beras, Bulog Divre Karawang bermitra dengan 36 pihak Mitra Kerja Pengadaan (MKP).

Lebih lanjut ia menjelaskan, Bulog Divre Karawang selama Mei 2018 mencatat surplus beras hingga 30.000 ton yang siap dialokasikan ke sejumlah daerah minus di Indonesia.

“Surplus kami hitung berdasarkan kelebihan stok yang ada dikurangi pengeluaran untuk bansos, cadangan beras pemerintah (CBP), penjualan komersial untuk kemudian disebar ke wilayah nasiomal ataupun regional Jawa Barat,” tegasnya.

Dalam program “movement” beras Bulog atau mengalihkan surplus beras nasional, Bulog Karawang akan mengalokasikan beras sebanyak 7.500 ton untuk nasional dan untuk kebutuhan regional sebanyak 15.500 ton.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: