Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama dengan keluarga almarhum Abdurahman Wahid alias Gus Dur, saat haul Gus Dur ke-7 (Dok Aktual)

Jakarta, Aktual.com – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menyindir paslon kedua, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam Debat 1 Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).

Sedikit menyentil, Agus bertanya kepada Ahok soal perasaannya saat melakukan penggusuran di beberapa lokasi di DKI Jakarta. Bahkan, menyamakannya dengan cerita dalam film “Jakarta Unfair”

“Saya mau tanya Pak, itu dokumentary yang menggambarkan rakyat Jakarta, rakyat kecil yang hidupnya sulit namun tergusur ke tempat lain. Bagaimana perasaan bapak sebagai pemimpin sekaligus pengambil kebijakan melihat warga yang hidupnya semakin sulit dan akhirnya kehilangan segalanya. Akhirnya ini Jakarta untuk siapa ?” tanya Agus kepada Ahok dalam debat, Jumat (13/1).

Menanggapi hal tersebut, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyerang balik Agus dengan menyindir hanya mensurvei beberapa lokasi saja. Ahok mengklaim dirinya tak pernah menggusur daerah-daerah aliran sungai. Justru, kata Ahok, masyarakat Jakarta menikmati penggusuran dengan tinggal di rumah susun yang disediakan Pemprov DKI.

“Ini mungkin pasangan calon 1 hanya lihat lokasi tertentu. Kami tidak menggusur daerah yang tidak dilewati aliran sungai. Justru orang Jakarta malah menikmati. Kami mengurangi 2/3 lokasi banjir. Dulu di Semper, itu 3 minggu tenggelem sekarang hanya berjam-jam saja. Justru orang-orang banyak yang bersyukur karena keluarganya aman,” klaimnya.

Tanggapan itu pun langsung dibidik calon wakil AHY, Sylviani Murni. Sylvi merasa heran mengapa orang seperti Ahok bisa memenangkan penghargaan dari Bappenas akibat prilakunya yang gemar menggusur.

“Saya jadi bingung, bagaimana ya bisa menang ? Apa menang itu semu ? Saya kira harus di evaluasi. Yang dilakukan inimelanggar aturan. Gusur tanpa pikir dampak. Siapa yang tanggung jawab ?,”

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby