Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Menko Maritim yang juga pejabat lama Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Jakarta, Senin (17/10/2016). Menteri ESDM Ignasius Jonan beserta Wakil Menteri Archandra Tahar resmi menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin jajaran Kementerian ESDM.

Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM, Ignasius Jonan akan menekankan pada aspek pengawasan distribusi BBM untuk menghindari tindakan penimbunan dan penyimpangan BBM, sehingga mampu menyebabkan lonjakan harga.

Hal ini dilakukan dalam rangka menjalankan arahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan satu harga BBM di seluruh wilayah Indonesia. Bagi Jonan sistem pengawasan yang baik menjadi hal penting sebagai syarat utama terwujudnya BBM satu harga.

“Yang jadi tantangan pertama itu pengawasan harus dijalankan dari waktu ke waktu, supaya tidak ada harga eceran sampai ke tangan konsumen menjadi berbeda,” katanya di Jakarta, Kamis (27/10).

Sebelumnya Anggota DPR-RI Komisi VII, Satya Widya Yudha telah membicarakan dan meminta aparat penegak hukum menyikapi dan memberi pengawalan adanya keinginan Presiden Jokowi untuk mewujudkan penjualan BBM menjadi satu harga tersebut.

Pengawalan yang dimaksud oleh Satya berupa pemberian kepastian atau jaminan dari aparat hukum bahwasanya tidak ada terjadi penyimpangan atau penyelewengan BBM bersubsidi di lapangan.

“BBM satu harga harus disikapi aparat, Karena kita tahu, permainan ada di bawah. Kita tidak ingin harganya sudah kita atur, sistemnya sudah kita hitung tapi volumenya tidak nyampai. Kalau volumenya tidak nyampai akan terjadi kelangkaan, begitu langka, maka yang terjadi harga melambung. Kalau itu terjadi, maka cita-cita Presiden agar BBM satu harga tidak terwujud,” kata Politisi Partai Golkar itu.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan