Warga antri untuk mendapatkan elpiji 3 kg dalam operasi pasar di kawasan Paledang, Bogor, Kamis (7/12). Sejumlah daerah di Indonesia mulai mengalami kelangkaan Elpiji 3 kilogram (kg) subsidi warna hijau muda atau sering disebut gas melon. Pertamina membuat pernyataan kelangkaan gas elpiji 3 kg disebabkan tingginya permintaan gas elpiji jelang libur panjang natal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Palangka Raya, Aktual.com – Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengeluhkan masih tingginya harga elpiji tabung berisi 3 kg, yang kini mencapai Rp30.000 per tabung.

“Selain harganya mahal, kami juga sulit mendapatkan gas bersubsidi itu. Pertengahan bulan lalu harganya Rp28.000 tapi sekarang mencapai Rp30.000,” kata Aminah Noor, warga Palangka Raya yang tinggal di Jalan Jati, Selasa (26/12).

Ibu dua anak itu mengatakan, untuk mendapatkan LPG tiga kilogram itu, dirinya harus berkeliling karena sejumah toko karena langganan yang biasanya menyediakan gas kehabisan persediaan.

“Biasanya toko di sekitar rumah ada saja yang menjual gas. Tapi sejak beberapa hari lalu saya lihat tidak ada, sehingga terpaksa saya harus keliling,” kata Nur pula.

Sahreban, warga Palangka Raya lainnya juga mengaku, harus berkeliling dahulu untuk membeli gas bersubsidi tersebut karena sejumlah pedagang langganannya mengaku kehabisan persediaan gas.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara