Jakarta, Aktual.com — Hasil survei belanja bergerak atau “mobile survei shopping” yang dilakukan oleh MasterCard di 14 negara Asia Pasifik menyebutkan 55,5 persen dari penduduk Indonesia yang menggunakan telepon pintar melakukan belanja daring dari perangkat mereka (“mobile”) pada tahun 2015.
Dalam hal itu, Indonesia masih berada di bawah Thailand (61,1 persen), Korea Selatan (62,0 persen), Tiongkok (76,1 persen) dan India (76,4 persen) tetapi masih lebih tinggi dari Singapura (48,5 persen) dan bahkan Jepang (31,3 persen).
“Ini terjadi seiring dengan semakin banyknya aplikasi perangkat lunak yang menyediakan belanja dan jasa yang beredar di dunia maya dan berlomba memberikan keseimbangan, keamanan dan kenyamanan yang terbaik,” ujar Group Head Digital Payment MasteCard Asia Pasifik Raj Dhamodharan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (2/3).
Tingginya ktergantungan terhadap perangkat online juga membuat permintaan akan dompet digital semakin meningkat. Survei yang sama menyebutkan 19,5 persen konsumen di Asia pasifik telah menggunakan dompet digital dalam transaksi sehari-hari, meningkat dua kali lipat dari dua tahun lalu yaitu 9,7 persen.
Negara-negara dengan jumlah pengguna dompet digital tertinggi di Asia Pasifik adalah Tiongkok (45 persen), India (36,7 persen) dan Singapura (23,3 persen). Sementara itu hanya ada 11,1 persen penduduk Indonesia pengguna dompet digital.
Survei ini sendiri dilakukan dengan metode wawancara yang pada Oktober hingga Desember 2015 terhadap 8.500 responden berusia antara 18-64 tahun di 14 negara di Asia Pasifik.
Beberapa hasil lain yang diungkap oleh survei ini adalah India merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi terkait pertumbuhan konsumen yang berbelanja melalui ponsel pintar ,dengan tingkat pertumbuhan 29,3 persen dibandingkan 2013, diikuti oleh Vietnam (17,7 persen dibandingkan 2013) dan Singapura (17,1 persen).
Kemudian, Australia (23,7persen) dan Selandia Baru (16,2 persen) merupakan negara yang penduduknya paling sedikit dalam berbelanja daring melalui ponsel mereka.
Selanjutnya, sebanyak 53,9 persen penduduk Asia Pasifik menyatakan bahwa kenyamanan adalah kunci utama untuk berbelanja melalui telepon pintar, selain faktor mobilitas atau bisa belanja di mana saja (42,9 persen) dan pertumbuhan aplikasi yang mempermudah berbelanja daring (41,4 persen).
Terakhir, survei memaparkan fakta bahwa pakaian dan aksesoris (35 persen) merupakan dua hal yang paling sering dibeli penduduk Asia Pasifik melalui belanja daring melalui perangkat, diikuti perawata npribadi dan produk kecantikan (20,9 persen) serta membeli tiket nonton film (20,4 persen).
Sebanyak 46,4 persen konsumen di Tiongkok, 42,5 persen di India dan 42,1 persen di Korea Selatan (42,1 persen) berbelanja pakaian dan aksesoris melalui ponsel pintar mereka.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka