Maulana Syekh Sayyid Prof Dr Muhammad Fadhil al-Jailani al-Hasani,al-Husaini Hafidzahullah,Cicit Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani,Dzikru al - Maqomat,Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani,Zawiyah Arraudhah,pengajianJakarta, Jumat (15/9). Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Syekh Fadhil Al-Jailani mengajak umat Islam untuk bertasawuf secara hakiki (berdasarkan Alquran dan Sunnah). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Maulana Syekh Sayyid Prof.Dr. Muhammad Fadhil Al Jailani Al Hasani Al Husaini Hafidzahullah mengatakan bahwa sesungguhnya Allah SWT sangat membenci orang-orang yang suka berdusta.

Bahkan, sambung Cicit Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani ke-25 dari Turki menjelaskan kebencian Allah SWT terhadap orang yang berdusta menempati peringkat kedua setelah setan.

“Kita harus meninggalkan sifat dusta, karena sifat dusta itu dilaknat oleh Allah SWT setelah setan. Dan, Allah SWT melaknat orang – orang yang berdusta,” kata Syekh Fadhil dalam pembahasan kitab ‘Mutiara Nashoihu Jailani : Ikhlas dan Rahasia Zikir’, di Zawiyah Arraudhah Jakarta, Minggu (17/9).

Selain itu, Syekh Fadhil juga mengatakan bahwa dalam perbuatan kebaikan maka seseorang harus menghindari dari sifat mengumbar. Atau dalam kata lain, bagaimana sebisa mungkin dalam berbuat baik ‘kita menyembelih dan menguburnya’.

“Jika kita melakukan suatu kebaikan hindari mengumbarnya, perlu sekali kita untuk menyembelih dan menguburnya,” sebut Syekh dihadapan ratusan jama’ah santri Zawiyah.

“Apa yang dimaksud menyembelih dan mengubur kebaikan?, yaitu seperti hewan yang sudah disembelih, maka khatam, selesai, tidak ada cerita lagi,” pungkasnya.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Andy Abdul Hamid