Pada kisah di atas, bisa saja Allah Ta’ala mengutus buraq untuk membawa terbang Nabi Ibrahim AS, ataupun mengirimkan Malaikat Jibril untuk menghancurkan raja Namrud beserta bala tentaranya, akan tetapi Allah menampakkan sifat Kuasanya, untuk menjadikan api ini tidak mampu membakar Nabi Ibrahim AS. Bahkan api ini pun berubah menjadi dingin dan membawa keselamatan bagi dirinya.
Dan barang siapa yang mengatakan api itu bisa membakar dengan sendirinya, maka hal ini adalah sebuah kekufuran. Sedangkan orang yang mengatakan bahwa Allah telah menciptakan kekuatan untuk membakar di dalam api tersebut, maka dirinya adalah seorang ahli bid’ah yang harus dijauhi.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Ad Dardiri RA:
ومن يقل بالطبع أو بالعلة فذاك كفر عند أهل الملة , ومن يقل بالقوة المودعة فذاك بدعي فلا تلتفت
Artinya: “Barangsiapa yang berkata (bahwa sebab itu mampu memberikan efek) secara tabiat dan dengan sendirinya, maka hal ini adalah sebuah kekufuran menurut ulama ahli agama, dan barang siapa yang berkata (bahwa sebab itu mampu memberikan efek) dengan kekuatan yang telah tersimpan didalamnya, maka hal ini adalah sebuah bid’ah dan jangan kamu berpaling kepadanya. Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid