Sebagai contoh, pada masa baginda Nabi SAW banyak sekali jumlah dari para sahabatnya yang memiliki kedudukan mulia disisi Allah, akan tetapi julukan al imam ini hanya ditunjukkankepada sayiduna Ali RA saja, tidak kepada yang lainnya.
Meski mereka belajar dan berada pada satu pandangan mata yang sama, yaitu tarbiyah baginda Nabi SAW. Lalu kemudian, julukan ini menjadi sebuah istilah yang diberikan kepada seseorang yang telah mencapai tahap keilmuantertentu, dan dijadikan pemimpin bagi umat islam, akan tetapi gelar ini adalah sifatnya dari manusia.
Dan tidaklah setiap orangyang dianggap imam oleh manusia, adalah merupakan imam disisi Allah, karena imamah ini adalah semata-mata merupakan anugerah Allah Ta’ala, tegas syekh Yusri.
Begitu juga dengan sayiduna Hasan RA dan sayiduna Husain RA, mereka telah mendapatkan gelar Al Imam, meski saudara mereka sendiri yaitu Muhammad bin Al Hanafi tidak mendapatkan gelar ini.
Sekali lagi, hal ini oleh sebab imamah adalah merupakan anugerah Allah yang telah diberikan kepada hambaNya yang dikehendaki. Semoga Allah menjadikan kita dibelakang para imam petunjuk ini…amiiin. Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid