Syekh Yusri mengatakan, bahwa baginda Nabi adalah perantara rahmat Allah untuk hambaNya. Kalau seandainya tidak ada perantara ini maka alam semesta tidaklah terwujud. Jikalau tidak ada baginda Nabi sebagai perantara ini, maka Al Qur’an tidaklah turun
“عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ”
Artinya: “(Al Qur’an) turun kepadamu agar kamu menjadi orang yang membawa peringatan “(QS. As Syu’ara:194).
Tanpa lisan baginda Nabi, maka Al Qur’an tidak akan mudah bagi kita:
“فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ”
Artinya “Maka sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an itu dengan lisanmu wahai Muhammad“(QS. Maryam:97).
Hati baginda Nabi adalah lebih kuat dari gunung, Allah telah berfirman:
“لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ”
Artinya: “Seandainya saja Kami turunkan Al Qur’an ini kepada gunung, maka sesungguhnya kalian akan melihat gunung ini khusyuk dan hancur karena takut kepada Allah “(QS. Al Hasyr: 21). Wallahu A’lam
Laporan:
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid