Pantulan cahaya mata hati ini menjadikanmu menyaksikan atas kedekatanNya, dengan Sifat IlmuNya. Sehingga kamu merasa malu jikalau Allah melihatmu pada tempat atau keadaan yang tidak diridhaiNya, atau tidak menemukanmu pada hal yang telah Allah perintahkannya untukmu. Allah berfirman:
“وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ”
Artinya “Dan Dia bersama kalian dimanapun kalian berada “QS. Al hadid :15).
Allah adalah Maha Dekat “وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ” “ dan Kami lebih dekat kepadanya (makhluk) dari pada urat lehernya.”(QS. Qaf:16). Adapun kita adalah yang jauh dengan hawa nafsu, dengan dosa kemaksiatan kita.
Tingkatan berikutnya adalah orang mukmin yang melihat kaun ( makhluk Allah ) ini dengan mata hatinya, sehingga mereka tidaklah menyaksikan kecuali Allah. Karena Allah adalah Dzat yang Wujud dengan Dzatnya bukan karena yang lain, adapun makhluknya wujud mereka adalah billah ( dengan Allah).
Nabi SAW bersabda:
“كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَىْءٌ غَيْرُهُ”
Artinya: “Allah wujud, dan tidak ada selainNya “(HR. Bukhari ).
Mereka adalah ahlulmusyahadah (orang yang menyaksikan Allah pada segala sesuatu ).
Allah berfirman:
“”فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ”
Artinya “ maka diamanapun kamu menghadap maka disitu ada Allah”(QS. Al Baqarah). Allah A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid