Langkah Kongkrit
Menyikapi fenomena ini, Al Hidayat mengharapkan pemerintah segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi akar masalah yang memicu dorongan masyarakat untuk mencari penghidupan di luar negeri. Beberapa langkah itu antara lain, meningkatkan kualitas dan aksebilitas lapangan kerja.
“Negara harus menciptakan lebih banyak pekerjaan yang layak dengan standar gaji yang kompetitif dan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan pekerja. Investasi di sektor indurstri, teknologi, dan ekonomi kreatif harus diperkuat untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia tidak hanya menjadi buruh, tetapi juga innovator dan pemimpin di berbagai sektor,” terangnya.
Langkah berikutnya adalah mereformasi sistem birokrasi dan regulasi ketenagakerjaan dengan cara mempercepat reformasi perizinan usaha, meningkatkan perlindungan tenaga kerja, serta memberikan kepastian hukum bagi investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja.
Kemudian meningkatkan penghargaan terhadap talenta lokal. “Banyak tenaga kerja Indonesia yang berprestasi di luar negeri, tetapi minim apresiasi di dalam negeri. Maka harus ada kebijakan yang mendorong insentif bagi profesional yang memilih berkarya di dalam negeri,” sebutnya.
Langkah lainnya adalah memperketat pengawasan terhadap perekrutan pekerja migran untuk mencegah kasus TPPO dan eksploitasi pekerja di luar negeri. Pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap agen tenaga kerja serta memastikan bahwa calon pekerja migran mendapatkan informasi yang akurat dan perlindungan yang memadai.
“Langkah selanjutnya menciptakan ekosistem inovasi dan wirausaha. Banyak anak muda memilih ke luar negeri karena merasa tidak memiliki kesempatan untuk berkembang di Indonesia. Pemerintah harus memperkuat ekosistem kewirausahaan dengan memberikan akses pembiayaan, pelatiahn, serta regulasi yang mendukung bagi startup dan usaha kecil,” pungkasnya.
Oleh: Anggota MPR RI dari Kelompok DPD, H. Al Hidayat Samsu, S.Pd, M.Pd
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano














