Tokoh Nasional Rizal Ramli saat hadir pada acara seminar dengan tema "Renstra Apperti di Era Digital Disruption Konsistensi Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Kerusakan Karakter Manusia di Perguruan Tinggi" yang diselenggarakan Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (Apperti) di Kampus Universitas Yarsi Jakarta, Jumat (5/1). Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, perguruan tinggi di Indonesia harus mulai tidak hanya terfokus pada formalitas seperti akreditasi atau sekadar mengejar angka sertifikasi dosen saja. Namun hal yang lebih utama adalah membangun budaya akademik. Apperti juga mengangkat  Rizal Ramli sebagai Dewan Penasehat. AKTUAL/HO
Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli menyebutkan perekonomian global di tahun depan memang akan membaik. Tapi sayangnya akan muncul risiko keuangan yang harus bisa diantisipasi oleh pemerintah.
Dia menyebut secara ekonomi makro, laju pertumbuhan ekonomi di AS, Eropa, bahkan Jepang akan mulai membaik. Dan di China tetap akan stabil diangka yang tinggi. Mestinya perekonomian nasional pun bisa tumbuh tinggi. Asal bisa memanfaatkan kekuatan nasional, bukan tergantung sama dana-dana dari asing.
“Karena diproyeksi, akan ada financial risk, jika tak dikelola dengan baik bakal berdampak terhadap ekonomi kita,” kata ekonom senior itu, di Jakarta, Rabu (10/1).
Risiko finansial yang dia maksud adalah kebijakan pemangkasan pajak yang dilakukan oleh Presiden AS, Donald Trump. Sehingga dampaknya akan banyak perusahaan yang akan pulang ke sana.
Kemudian juga bank sentral AS, The Fed di tahun ini akan kembali menaikkan suku bunganya. Sehingga secara otomatis akan membuat dana-dana juga berpindah ke sana.

Artikel ini ditulis oleh: