Jakarta, Aktual.co — Puluhan pendaki, masih mendekati daerah kawah seperti tidak menghiraukan papan peringatan status siaga level II Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

Para pendaki tersebut nekad mendekati kawasan yang dilarang, karena mengaku tidak ada pengawas yang menjaga ketika mereka melakukan pendakian.

Kebanyakan dari antara mereka adalah anak sekolahan, dan sebagiannya warga umum yang mengisi waktu liburan dengan berkemah di sekitar kawah Tompaluan.

“Berbahaya sih. Tapi apa boleh buat, mumpung tidak dijaga, ya kami memaksa masuk. Informasinya ‘kan kegempaan Gunung Lokon sudah mulai menurun. Pasti juga kalau sudah sangat berbahaya akan ada petugas yang menjaga pintu-pintu masuk menuju kawah seperti yang ada di Kakaskasen ini,” kata Tommy, seorang pendaki warga Manado, Kamis (19/2).

Ulah ceroboh puluhan pemuda-pemudi ini menimbulkan kekhawatiran warga Kelurahan Kakaskasen I yang wilayahnya juga masuk kawasan rawan bencana letusan Gunung Lokon.

Fransiskus misalkan, dia berharap ada langkah proaktif Pemerintah Kota Tomohon berjaga di pintu-pintu masuk menuju kawah dan puncak gunung, sebagai langkah pencegahan tidak ada pendaki yang menerobos radius bahaya 2,5 kilometer.

“Apalagi saat ini statusnya yang kami ketahui belum diturunkan ke waspada level II, tapi masih siaga pada level III. ‘Kan ada aparat polisi pamong praja yang bisa ditugaskan menjaga pintu-pintu masuk agar tidak ada pendaki yang menerobos masuk,” usulnya.

Sementara itu petugas pos pengamatan gunung api Lokon dan Mahawu di Kakakasen M Isra mengatakan, hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih tinggi, meskipun dari sisi frekwensi kegempaan mulai menurun.

“Kami berharap warga termasuk pendaki tidak mendekati kawah atau masuk radius bahaya sejauh 2,5 kilometer karena sangat berbahaya untuk keselamatan jiwa,” harapnya.

Artikel ini ditulis oleh: