BPH Migas mengatakan jika PT Vivo Energy Indonesia belum membangun infrastruktur untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis penugasan dan BBM tertentu pada daerah 3T (terluar, terdepan, dan terpencil). (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan jika PT Vivo Energy Indonesia belum membangun infrastruktur untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis penugasan dan BBM tertentu pada daerah 3T (terluar, terdepan, dan terpencil), sebab ini juga pemerintah belum bisa mendapat bantuan dari Vivo untuk menjalankan dua program pemerintah tersebut.

Diketahui pemerintah baru bisa mengamanatkan penyaluran BBM jenis penugasan dan BBM tertentu tersebut kepada Pertamina dan PT AKR Corporindo.

“Vivo belum melaksanakan penugasan BBM baik subsidi (tertentu) atau penugasan,” kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa di Jakarta, ditulis Selasa (9/1).

Keadaan ini membawa kekecewaan banyak pihak, pasalnya kala itu Menteri ESDM, Ignasius Jonan melakukan peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Vivo di Jalan Raya Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10) dengan harapan Vivo akan membantu pemerintah untuk membangun infrastruktur di daerah 3T dan menyalurkan BBM Penugasan dan Tertentu.

Bahkan akibat dari tindakan itu, Jonan Harus merelakan dirinya disebut sebagai marketing Vivo oleh publik. Publik menilai tindakan Jonan terlalu berlebihan dan tidak selayaknya setingkat Menteri melakukan peresmian SPBU.

Namun faktanya hari ini Vivo tidak sesuai harapan Jonan. Lantas apakah pemerintah akan mencabut izin operasi Vivo? Pasalnya menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial kala itu Jumat (27/10), Kementerian ESDM akan mencabut izin oprasi Vivo apabila tidak membangun infrastruktur di daerah 3T.

“Pak Menteri (ESDM) membuka ruanglah (mengizinkan SPBU Vivo) agar masyarakat punya option. Jelas kayak Vivo itu, dia harus berikutnya membuktikan (bangun SPBU) di Indonesia Timur. Kalau tidak, tutup,” tegas Ego

Menurut dia, hingga akhir tahun 2017, setidaknya Vivo harus membangun satu SPBU di Indonesia Timur seperti di Pulau Seram, Maluku.

“Dia sudah kita panggil. Akhir tahun ini, minimal satu, buktikan dulu di wilayah timur. Pertama, Seram (yang harus dibangun SPBU). Kalau tidak, tutup,” pungkas Ego waktu itu.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta