Dengan posisi sebagai Menteri BUMN Erick dinilai lebih leluasa untuk memainkan peran untuk mendulang elektabilitasnya selama satu periode menjabat. Langkah Politik Erick ini sangat berbahaya karena patut diduga sumber finansial BUMN akan dijadikan modal untuk kepentingan politik 2024.
“Secara tidak langsung dia sudah menggunakan powernya sebagai menteri BUMN untuk merusak profesionalisme, moral dan selalu mengintervensi dan otomatis bisa di lihat kenapa kok banyak wajahnya di ATM, Baliho dan Bandara. Itu artinya ada kerusakan yang mendasar diakibatkan oleh politisasi BUMN yang dilakukan Erick Thohir. Jadi sudah jelas itu sangat berbahaya jadi masyarakat harus tau supaya tidak keliru memilih Erick Thohir untuk masuk dalam bursa Cawapres” terang dia.
Kemudian Suroto berharap kepada seluruh partai pengusung dan pendukung Calon Presiden 2024 agar tidak mengendorse dan atau memilih Erick Thohir sebagai Cawapres. Ini seharusnya menjadi atensi bersama baik Presiden Jokowi, Ibu Megawati, Prabowo Subianto dan juga Anies Baswedan.
“Kekeliruan besar jika calon presiden ataupun partai pengusungnya melibatkan Erick Thohir yang orangnya sangat ambisius dan kepentinganya adalah kepentingan pribadinya dan bahkan dia rela ‘merusak’ BUMN sebagai alat politik nya” Pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra