Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam proses seleksi Direktur Utama (Dirut) Pertamina di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pimpinan Rini Sumarno.
Karenanya lembaga antirasuah yang berkantor di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tidak mengetahui track-record atau rekam jejak calon-calon yang mengikuti seleksi.
Abraham juga tidak mengetahui rekam jejak Dwi Soetjipto, calon yang akhirnya dipilih menjadi Dirut Pertamina baru menggantikan Karen Agustiawan.
“Ga ada ya (dalam seleksi Dirut Pertamina). Saya belum tahu persis orangnya itu siapa,” terangnya usai rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (1/12).
Meski tidak dilibatkan dalam proses seleksi, Abraham menyatakan kesiapannya menjadi mitra Pertamina. Apalagi jika kerjasama nantinya ditekankan dalam rangka membersihkan mafia-mafia migas di Pertamina.
“Kita terimakasih kalau memang ada niat yang tulus untuk membersihkan Pertamina,” jelasnya.
Sebelumnya, kritik terhadap keterpilihan Dwi Soetjipto juga datang dari berbagai kalangan. Direktur Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi meyakini Dwi tidak akan mampu mengelola Pertamina yang jauh lebih besar dari PT Semen Indonesia.
Aset Semen Indonesia pada 2013 hanya Rp 18,8 triliun dengan utang sebesar Rp 8,9 triliun, sementara Pertamina pada tahun yang sama tercatat sebesar Rp 135,2 triliun dengan utang Rp 288,4 triliun.
Pengamat kebijakan publik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai keterpilihan Dwi penuh kontroversi. Selain bukan orang yang ahli dibidang migas, proses seleksi sendiri tidak transparan.
Artikel ini ditulis oleh: