Jakarta, Aktual.com — Alasan terlalu ramai melebihi kapasitas pulau yang dikemukakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menolak pembangunan kilang blok Masela di darat (secara on-shore) ditertawakan oleh anggota DPR-RI komisi VII, Kurtubi.

Dia merasa argumen tersebut tidak rasional dan terlalu mengada-ada. Menurut Kurtubi suatu pembangunan dan kemajuan daerah tidak perlu takut pada keramaian.

“Haha nggak juga, itu bisa disesuaikan, bila perlu bangun kota metropolitan di tengah laut Banda,” tuturnya di gedung DPR-RI, Senayan Jakarta. Selasa (8/3).

Lebih lanjut dia menilai pembangunan kilang secara on-shore lebih banyak memberi manfaat kepada masyarakat, terutama dari sektor perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.

Bukan hanya itu, Kurtubi mendorong pembangunan kilang di darat dilakukan secara terintegrasi dengan industri lainnya yang mampu mengagkat potensi daerah tersebut.

“Jadi di darat lebih baik, bisa menambah penerimaan negara, akan banyak sumber, ada restoran baru, hotel banyak dibangun, negara bisa dapat pajak dari situ, karyawan akan makin banyak. Ya kan? Kalau di tengah laut ngGak bisa multiplier efek,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka