Dalam kondisi itu, terbesit dalam pikirannya untuk menyerah dan pasrah melepaskan dua pelaku yang terus melaju di depannya. “Lalu saya berpikir masa saya cedera sia-sia begini, maka saya lari, dalam batin saya saya harus tangkap pelaku ini,” ucapnya.
Niat dikuatkannya kembali, ketabahan ditebalkan, ia pun memilih terus mengejar pelaku sampai dapat. Peluang segera muncul, pelaku memilih berbelok ke arah Pasar Blimbing Paciran yang meski masih dini hari terdapat masyarakat melakukan kegiatan di luar.
Hanya itu kesempatan yang dimilikinya untuk menghentikan para pelaku melarikan diri lantaran setelah pasar medan akan semakin sulit berupa hutan-hutan di kanan dan kiri jalan.
Tentu menghentikan dua pelaku laki-laki dewasa bersenjata ketapel di tempat sepi tanpa senjata apa pun dan dalam kondisi cedera akan membahayakan jiwanya.
Akhirnya ia mengebut dan menabrak pelaku dari samping. Ketiganya jatuh, tetapi Andres bergerak cepat menangkap pembonceng dan pengemudi. Ia pun meminta tolong warga yang berada di lokasi untuk menelepon kantor polsek terdekat untuk meminta bantuan.
Setelah itu, datanglah seorang anggota polisi yang membantu menangkap dua pelaku. Setelah dua pelaku dipastikan sudah diamankan, Andreas dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mengobati matanya, kamudian dirujuk ke rumah sakit lebih besar di Kota Lamongan. Untuk pengobatan yang lebih baik, ia kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
Artikel ini ditulis oleh: