Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Senin (30/11). Tarif listrik pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA dan 2.200 VA pada Desember 2015 akan mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen dibandingkan November 2015 menyusul pemberlakuan mekanisme penyesuaian tarif kedua golongan tersebut oleh PLN. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Tarif listrik yang mengikuti mekanisme tarif adjustment pada Januari 2016 mengalami penurunan dibanding tarif listrik pada Desember 2015. Penurunan tarif tersebut karena dipengaruhi harga ICP dan kurs nilai tukar rupiah.

“Penurunan tarif listrik dipengaruhi oleh dua hal, pertama menurunnya nilai kurs dan harga ICP Nopember 2015 dibanding Oktober 2015. Kedua, PLN melakukan efisiensi operasi yang menyebabkan menurunnya Biaya Pokok Penyediaan Listrik (BPP),” ujar Manajer Senior Public Relations, Agung Murdifi di Jakarta, Jumat (1/1).

Dikatakan lebih lanjut bahwa kontribusi terbesar penurunan tarif listrik Januari 2016 dibanding Desember 2015 adalah keberhasilan PLN melakukan efisiensi operasi.

“Tarif listrik di tegangan rendah/TR (untuk Rumah Tangga), Bisnis skala menengah, Kantor Pemerintah skala menengah), turun dari 1509,38 Rp/kWh menjadi 1409,16 Rp/kWh,” jelasnya.

Sedangkan Tarif listrik di tegangan menengah/TM (untuk Bisnis skala besar, Kantor Pemerintah skala besar, industri skala menengah), turun dari 1104,73 Rp/kWh menjadi 1007,15 Rp/kWh. Tarif listrik di tegangan tinggi/TT (untuk Industri skala besar), turun dari 1059,99 Rp/kWh menjadi 970,35 Rp/kWh.

“Penurunan tarif di TR sebesar -100,22 Rp/kWh, yang disebabkan karena makro ekonomi (kurs, ICP, inflasi) di TR sebesar -12,3 Rp/kWh, sedangkan karena PLN melakukan efisiensi di TR sebesar -87,92 Rp/kWh,” ungkapnya.

Penurunan tarif di TM sebesar -97,58 Rp/kWh, yang disebabkan karena makro ekonomi (kurs, ICP, inflasi) di TM sebesar -9,01Rp/kWh, sedangkan karena PLN melakukan efisiensi di TM sebesar -88,57 Rp/kWh.

Penurunan tarif di TT sebesar -89,64 Rp/kWh, yang disebabkan karena makro ekonomi (kurs, ICP, inflasi) di TT sebesar -8,64 Rp/kWh, sedangkan karena PLN melakukan efisiensi di TT sebesar -81,0 Rp/kWh.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka