Wajib pajak mengantre sebelum dipanggil menuju bilik tax amnesty di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (31/3). Untuk hari terakhir ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan akan membuka pelayanan pengampunan pajak (tax amnesty) hingga pukul 24.00. AKTUAL/Tino Oktaviano
Wajib pajak mengantre sebelum dipanggil menuju bilik tax amnesty di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (31/3). Untuk hari terakhir ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan akan membuka pelayanan pengampunan pajak (tax amnesty) hingga pukul 24.00. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengkritik habis kinerja pemerintahan di bawah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang nyaris tak ada prestasi.

Bahkan, pemerintah saat ini hanya menumpuk utang untuk membiayai infrastruktur. Sementara penerimaan negara terus shortfall. Sehingga yang ada pemerintah akan kembali akan memangkas anggaran seperti tahun lalu yang hanya mengorbankan daerah saja.

“Itu karena program tax amnesty gagal total. Tidak ada prestasi sama sekali dalam meningkatkan pendapatan pajak (dengan tax amnesty),” cetus dia, di Jakarta, Senin (10/4).

Menurutnya, tax amnesty gagal karena pemerintah tidak bisa meningkatkan obyek pajak atau wajib pajak baru. Tax amnesty juga hanya menguntungkan para taipan dan konglomerat saja.

“Tax amnesty hanya menguntungkan para taipan yang telah menghapus piutang negara dan menghapus denda pengemplang pajak besar. Akibatnya 2017 (keuangan negara) bisa bangkrut,” cetus dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka