Harga normal yang dia maksud adalah harga yang belum termasuk diskon dan potongam harga lainnya. Dia menyebut, biaya iklan yang dikucurkan pihaknya masih sesuai dengan harapan. “Apapun harganya itu, semua masih sesuai dengan harga yang kita harapkan,” jelas dia.
Saat ditanya kepastian berapa nilai yang telah dikeluarkan Meikarta di periode tersebut, ia pun memprediksi tidak sampai angka Rp1 triliun. “Saya rasa tidak sebesar itu (Rp1,2 triliun). Mestinya kurang dari 1 triliun,” klaim dia.
Seperti diketahui, berdasar riset Nielsen per September 2017, mencatat belanja iklan secara garis besar masih menunjukkan trend peningkatan untuk periode Januari–Juli. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016, pertumbuhan belanja iklan bergerak positif sebesar 6% yang lebih dipengaruhi oleh kenaikan tarif.
Dengan kenaikan tersebut, belanja iklan di TV dan media cetak di sepanjang Januari–Juli 2017 mencapai Rp82,1 triliun.
Informasi belanja iklan tersebut diambil dari data Advertising Information Services yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 99 surat kabar dan 120 majalah dan tabloid. Angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, dll.
Artikel ini ditulis oleh: