Samarinda, Aktual.Com- Kapolresta Samarinda Kombes Eriadi menyatakan pihaknya telah mendapat kepastian benda mencurigakan yang sempat teronggok di depan rumah Pendeta Yohanes di areal Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bukan aksi teror.

“Benda yang diletakkan di depan rumah pendeta di Gereja Paroki yang awalnya diduga sebagai bom tetapi akhirnya diketahui kelapa itu, bukan aksi teror,” cetus Eriadi kepada Media di Samarinda, Kamis (29/12/2016).

Kepastian itu kata dia diperoleh setelah pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan sejak Rabu (28/12/2016) pagi hingga malam dengan memeriksa sejumlah saksi yang berada di sekitar Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus di Jalan SMPN 08 Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang.

Dari hasil pemeriksaan, didapatkan sebutir kelapa yang awalnya dicurigai sebagai bom itu diletakkan oleh seorang anak berusia 14 tahun bernama Adolfo Ronal.

Kelapa tersebut tambah dia diberikan oleh Adriana Lumanga, bibinya, yang akan diserahkan kepada jemaat gereja yang melaksanakan ibadah.

Tetapi jelas Eriadi, karena ketika itu para jemaat masih sibuk beribadah, kemudian diletakkan oleh Adolfo Ronal di depan rumah Pendeta Yohanes.

“Tidak ada unsur kesengajaan karena niatnya anak itu hanya ingin memberikan kelapa pemberian bibinya kepada jemaat gereja, namun karena saat itu belum bisa, sehingga dititipkan di depan rumah pendeta,” jelas dia.

“Karena rasa was-was yang sangat tinggi sehingga ketika pendeta melihat ada bungkusan di depan rumahnya, langsung melaporkannya ke pihak kepolisian. Apalagi, saat tim Gegana melakukan sterilisasi terdengar suara seperti ada besi menyebabkan kecurigaan semakin kuat. Namun, ternyata setelah di cek bungkusan mencurigakan diduga bom itu hanya sebutir kelapa,” tambah Eriadi.

“Tindakan yang dilakukan anak itu bukan iseng dan niatnya hanya akan memberi kelapa kepada jemaat gereja, sehingga dia sekedar diberi pemahaman dan tidak dilakukan langkah hukum, ” sambung dia

Sebelumnya dikabarkan, Rabu (28/12) pagi, warga dihebohkan dengan ditemukannya sebuah bungkusan yang menyerupai bom dan diletakkan di depan rumah pendeta Yohanes yang berada di areal Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus. Temuan itu kemudian oleh warga langsung dilaporkan ke polisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs