“Kondisi itu karena pemerintah  berambisi untuk membangun infrastruktur yang difasilitasi melalui struktur APBN semacam ini,” keluh dia.

Untuk itu, kata dia, pemerintah harus sadar jangan lagi tergantung terhadap utang. Dan banyak cara untuk melakukan itu. Salah satunya mengerem belanja.

“Jadi pemerintah harus bisa mengerem belanja, terutama infrastrukur-infrastruktur besar yang padat modal,” kritik dia.

Sebagai gantinya, sambung dia, pemerintah harus fokus saja kepada belanja infrastruktur yang memiliki efek penciptaan lapangan pekerjaan baru.

“Sektor pertanian sangat cocok dikembangkan. Jangan berambisi dengan infrastruktur, sementara harus menumpuk utang,l tegas

Kemarin, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan menegaskan, penerbitan sukuk global ini merupakan penerbitan kedelapan berdenominasi USD  oleh Pemerintah. Serta yang keenam kalinya diterbitkan dalam Islamic Global Medium Term Notes (Islamic GMTN) Program.

Transaksi tersebut dilaksanakan sejalan dengan rencana pembiayaan Pemerintah tahun 2017, sekaligus untuk memperkokoh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global.

Sukuk Global ini diterbitkan pada harga per dengan imbalan sebesar 3,4% untuk tenor 5 tahun dan 4,15% untuk tenor 10 tahun, dan memperoleh peringkat Baa3 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka