Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi-politik dari AEPI, Dani Setiawan menyayangkan sikap Kementerian Keuangan yang menerbitkan sukuk global di pasar internasional sebesar USD3 miliar atau setara dengan Rp40 triliun.

Dari angka sebanyak itu dibagi dua, yaitu terdiri dari USD1 miliar untuk tenor 5 tahun dan USD2 miliar untuk tenor 10 tahun. Dengan kondisi yang terus menarik utang baru itu, disebutnya, akan sangat membebani APBN

“Sebenarnya APBN kita itu sudah enggak sanggup menanggung beban berat utang ini. Karena defisit keseimbangan primer kita makin lebar. Ini membuat APBN tidak sehat. Keterlaluan pemerintah ini,” tutur Dani kepada Aktual.com, di Jakarta, Jumat (31/3).

Menurutnya, dengan kondisi struktur anggaran yang terus defisit menjadi penyebab pemerintah terus-menerus menarik utang baru.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka