Penurunan itu terjadi antara lain terjadi karena sedang ada peremajaan induk di kandang para peternak.
Di tengah penurunan produksi, para peternak berjuang melanjutkan usaha dengan penghasilan yang tidak seimbang dengan biaya operasional yang tinggi.
“Melalui wisata edukasi sapi perah ini kami punya harapan bisa meningkatkan serapan susu sehingga bisa pula menambah pendapatan para peternak sehingga usahanya tetap hidup,” kata Wahidin.
Di samping itu, pemerintah daerah membina peternak untuk menghasilkan produk olahan susu seperti kefir, yogurt, stik susu, keju, permen susu, dan es krim.
Produk-produk itu dipasarkan melalui Rumah Susu yang berada beberapa meter dari terminal Bukit Surungan.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang