Karena Gubernur Erzaldi punya visi yang sama dalam mengembangkan potensi pariwisata di Babel, maka percepatan KEK itu menjadi keniscayaan. Bahkan tidak hanya satu melainkan ditambah dengan KEK Tanjung Gunung. Menurut Thomas, dalam berbagai kesempatan baik pemerintah provinsi maupun Kadin acap mempromosikan Babel sebagai daerah tujuan wisata.
Investor dipersilakan mengunjungi wilayah itu dan lihatlah keindahannya. Umumnya, mereka yang mengunjungi Babel terkesan dengan keindahan alamnya sehingga tanggapannya selalu positif. Mereka berpendapat bahwa potensi pariwisata tersebut sudah seharusnya digarap secara serius.
Selain dikenal karena keindahan alamnya, menurut Thomas, Babel juga dikenal karena keharmonisan kehidupan masyarakatnya terutama antar-umat beragama. Nyaris tidak ada sekat-sekat dalam kehidupan masyarakat antar-golongan maupun antar-umat beragama. Lantas apa saja potensi pariwisata yang ada di Babel? Thomas bercerita, selain keindahan pantainya, para pengunjung juga bisa merasakan wisata religi dan wisata sejarah di wilayah itu.
Untuk wisata religi, misalnya, setidaknya ada tujuh lokasi yang bisa dikunjungi wisatawan yang antara lain Goa Maria Pelindung Segala Bangka, Belinyu, Keuskupan Yong Fo dan Goa Maria, Puri Tri Agung, Kelenteng Kwan Tie Miaw dan Masjid Kayu.
Sedangkan untuk wisata sejarah, pengunjung bisa melihat-lihat tempat pengasingan para pendiri bangsa seperti pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Bukit Menumbing, Muntok, Bangka.
Selain itu, Thomas bersama teman-temannya berencana membangun wisata religi ikonis seluas sekitar 5 hektare di daerah Sungailiat.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid