Jakarta, Aktual.com — Pernakah Anda merasa sakit menelan hingga sulit untuk bernafas? Atau Anda tiba-tiba mengalami benjolan cukup besar di area leher? Waspadalah Anda bisa terkena penyakit gondok

Ya, penyakit gondok biasanya dikenal sebagai penyakit yang diakibatkan karena penderita kekurangan kandungan yodium dalam mengasup makanan kesehariannya. Penyakit gondok (atau yang dalam istilah medis struma) merupakan pembesaran dari kelenjar gondok (tiroid).

Kelenjar tiroid yaitu organ berbentuk ‘kupu-kupu’ yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting yakni, untuk memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam memproses kimiawi yang terjadi dalam tubuh Manusia.

Dalam kondisi normal, fungsi kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi, jika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Inilah yang disebut “gondok”.

Ada beberapa gejala jika timbul penyakit gondok. Misalnya:

1. Pembengkakan terlihat di pangkal leher Anda yang dapat sangat jelas terlihat ketika Anda mencukur atau memakai make up
2. Terasa padat di tenggorokan
3. Batuk
4. Suara serak
5. Kesulitan menelan
6. Kesulitan bernafas
7. Sering merasa mual bahkan sampai terjadi muntah yang berulang kali
8. Suhu badan menjadi tinggi

Namun, seperti dikutip dari laman Alodokter, ada beberapa langkah yaang bisa dilakukan guna mengobati penyakit gondokan. Tapi, langkah-langkah di bawah ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu ukuran benjolan, gejala yang dirasakan, serta penyebab dasar terjadinya gondok.

Jika benjolan Anda masih kecil, ada kemungkinan Anda akan disembuhkan tanpa melalui penanganan serius. Namun, bila benjolan membesar dan mengganggu kondisi kesehatan Anda, ada beberapa langkah pengobatan yang dapat diambil. meliputi:

1. Terapi penggantian hormon
Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur hidup.

2. Obat penurun hormon tiroid
Thionamide akan menurunkan kadar hormon tiroid dengan menghambat proses produksinya. Obat ini digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme. Efek sampingnya meliputi mual, nyeri pada sendi, ruam ringan, serta penurunan jumlah sel darah putih secara mendadak.

3. Terapi iodin radioaktif
Terapi ini juga termasuk penanganan untuk hipertiroidisme. Iodin radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan sel-sel tiroid. Metode pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran benjolan, tapi juga bisa memicu hipotiroidisme.

4. Langkah operasi
Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan dan menyebabkan penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan operasi. Langkah ini akan dilakukan dengan prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid atau tiroidektomi.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15 persen penderita gondok yang pada akhirnya membutuhkan langkah penanganan tersebut. Prosedur ini juga disarankan bagi penderita yang diduga memiliki benjolan tiroid yang mengandung sel-sel kanker. Diperkirakan sekitar lima persen penyakit gondok berpotensi sebagai indikasi kanker tiroid.

Artikel ini ditulis oleh: