Pergantian sejumlah menteri dan setingkat menteri yang dilakukan Presiden Jokowi dinilai sebagai reshufle antiklimaks. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergantian sejumlah menteri dan setingkat menteri yang dilakukan Presiden Jokowi pagi tadi dinilai sebagai reshufle antiklimaks. Presiden dinilai tidak memanfaatkan momentum tersebut sebagai langkah bersih-bersih di dalam kabinet kerja.

“Saya rasa reshufle ini antiklimaks dan jauh dari harapan publik terhadap perbaikan kinerja kabinet Jokowi-JK,” kata Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto SIP saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (17/1).

Ia menilai presiden akan sangat sulit melakukan rebound di sisa masa jabatannya. Andrianto mengira reshufle tadi akan diikuti dengan perombakan penuh jajaran tim ekonomi.

“Tadinya publik berharap tim ekonomi yang jelas gagal semuanya akan diganti, seperti Darmin Nasution, Sri Mulyani, Rini Soemarno dan Enggartiasto Lukita,” ujarnya.

Dikatakan dia, pertumbuhan ekonomi yang stag di angka 5% saat ini membuat ekonomi Indonesia makin jeblok, dan bahkan tidak mampu memenuhi ekspektasi pasar.

“Apalagi policy yang diambil sangat neo liberalis yang bertumpu pada utang dan import, mesage (pesan) yang ada inilah konsolidasi akhir,” pungkasnya.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang