Menurut dia, cara-cara seperti ini paralel dengan rangkaian skenario yang coba dimainkan mulai dari mengangkat isu soal kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) yang dimusnakan, pemilih hantu, sampai soal surat suara yang didatangkan dari China. “Cara-cara seperti ini harus dihentikan,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini juga menegaskan, partainya merasa dirugikan dengan permainan skenario seperti ini, karena dituduh berbuat curang.
“Padahal dari awal, baik TKN Jokowi-Ma’ruf maupun Partai Golkar telah sering mengingatkan dari awal untuk saling adu gagasan, adu prestasi, dan memilih pemimpin yang terbaik, bukan justru sebagai ajang sebar kabar bohong dan menghalalkan segala cara untuk kekuasaan,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh: