Jakarta, Aktual.co — Para tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia umumnya merasa nyaman bekerja di kawasan Kurdistan, Irak. Para majikan, yakni yang berasal dari suku Kurdi, memperlakukan para TKW sangat baik, tidak seperti di negara-negara Arab lain. Bahkan, TKW diperlakukan seperti keluarga sendiri.
Demikian diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Irak, Safzen Noerdin, kepada Redaktur Senior Aktual.co, Satrio Arismunandar. Aktual yang melaporkan langsung dari Irak hari Senin (23/2), melakukan kunjungan jurnalistik ke berbagai wilayah di Irak sejak Kamis (19/2).
Di Irak, jarang terdengar kasus di mana TKW disiksa, dipukuli, diperkosa, atau diperlakukan buruk oleh majikannya. Yang menjadi masalah, terkadang justru ada TKW Indonesia sendiri yang nakal, yakni melakukan perbuatan criminal atau pelanggaran hokum disana.
Dubes Safzen menjelaskan, pernah ada kasus di mana dua TKW Indonesia yang bekerja di majikan yang sama, mencuri uang majikannya dalam jumlah besar. Uang hasil curian itu dikirim ke Indonesia, dan oleh keluarga TKW di Indonesia sudah dipakai untuk membeli sawah, merenovasi rumah, bahkan membeli 15 sepeda motor.
Pihak majikan sudah berbaik hati, dengan menyatakan, bersedia memaafkan dan tidak akan terus menuntut secara hukum, asalkan uang hasil curian dikembalikan . Tetapi kini justru keluarga TKW di Indonesia yang menolak mengembalikan dengan alasan “malu.” Mereka tidak peduli jika si TKW dipenjara dengan ancaman hukuman 20 tahun di Irak. (Laporan: Satrio Arismuandar)
Artikel ini ditulis oleh:

















