Jakarta, Aktual.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menyatakan, akan memperkuat Polri dalam menghadapi para pemberontak bersenjata kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua.

Waaspers Kasad Brigjen TNI Hadi Basuki mengatakan, dalam waktu dekat ini, TNI Angkatan Darat akan memberangkatkan 400 personil TNI prajurit tempur.

“Insya Allah penugasan Yonif 315/Garuda yang akan berangkat yaitu sebanyak 400 personil dan yang akan kembali ke Batalyon 315/Garuda pun sebanyak 400 Personel. Dan direncanakan dalam waktu dekat atau minggu-minggu ini akan segera berangkat, dan kembali awal Januari 2022,” kata Hadi ketika mengunjungi Markas Yonif 315/Garuda di Gunung Batu, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/5) malam.

Satuan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda atau yang dikenal dengan julukan Pasukan Setan.

“400 personil pasukan elite TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan), rencananya akan bertugas selama sembilan bulan. Mereka akan memperkuat pasukan TNI dan Polri yang sudah lebih dulu bertugas menjaga pertahanan dan keamanan di Tanah Papua,” kata dia.

Situasi di Papua akhir-akhir ini kembali memanas akibat ulah gerombolan separatis bersenjata OPM.

Kelompok teroris OPM itu telah menebar sejumlah aksi teror dengan melakukan serangan terhadap aparat TNI dan Polri di sejumlah wilayah.

Bahkan, kelompok teroris OPM itu juga tidak segan-segan menargetkan masyarakat sipil sebagai sasaran aksi-aksi biadan mereka.

Dalam satu bulan terakhir ini kelompok teroris telah membunuh sejumlah aparat TNI dan Polri di Papua.

Pada tanggal 25 April 2021 lalu, mereka menembak mati Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Boega, Kabupaten Puncak, Papua.

Kemudian, selang beberapa hari berikutnya, satu anggota Brimob Polri yang bernama Bharatu Anumerta Komang tewas tertembak dan dua anggota Korps Brimob lainnya atas nama Ipda Anton Tonapa dan Bripka Muhammad Syaifuddin juga terkena tembakan ketika mengejar kelompok bersenjata OPM di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.

Setelah itu, pada (2/5/2021), teroris OPM juga telah melakukan pembakaran terhadap lima ruang sekolah SD, rumah dinas guru SD, dan satu unit Puskesmas di Distrik Ilaga.

Aksi biadab kelompok teroris OPM itu tidak berhenti sampai di situ saja.

Sebab, ereka juga kerap melakukan intimidasi, bahkan tak segan segan membunuh sejumlah warga sipil yang dianggap sebagai mata-mata TNI dan Polri.

Terakhir, pada tanggal 18 Mei 2021, dua orang prajurit Kostrad TNI Angkatan Darat atas nama Prada Ardi Yudi Ardianto dan Praka Alif tewas akibat diserang sekitar 20 orang tak dikenal di Distrik Dekai.

Keduanya tewas akibat luka bacok di sekujur tubuhnya dan senjata dua personel TNI AD itu dirampas.

Dua prajurit Satgas Pamrahwan Yonif Para Raider 432 Kostrad TNI AD itu diduga kuat diserang oleh kelompok teroris OPM.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i