Jenderal bintang dua ini memastikan, kondisi tank saat itu dalam kondisi baik karena berdasarkan bukti pemeliharaan dan perawatan menunjukkan tank dalam kondisi siap dioperasikan.

“Secara teknis dan prosedur kegiatan tidak memahami sistem pengamanan sesuai protap, tidak ada standar taktis,” ujarnya.

TNI AD pun bertanggung jawab penuh akibat kecelakaan ini dan akan memeriksa semua pihak yang terlibat, termasuk Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Mekanis Raider 412/6/2.

“Kesalahan prosedur ini akan ditindaklanjuti. Tanggung jawab yang pasti berada di tangan komandan batalyon. Dia yang menerima perintah itu karena dia tidak melapor ke atas, dia yang bertanggung jawab,” tegas Nur Rahmad.

Sementara itu, Danpuspom TNI AD Mayjen TNI Rudi Yulianto mengatakan pihaknya juga ikut membantu untuk melakukan investasi dan penyelidikan. Hasil investigasi ini telah diserahkan ke pihak POM Purworejo.

“Kami sudah meminta keterangan dari lima saksi dan prajurit yang terlibat. Itu akan dimintai keterangan, lalu nanti baru akan ditetapkan tersangkanya,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid