Banjarmasin, Aktual.com – Sejumlah tokoh senior Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pertemuan di Banjarmasin. Pertemuan tersebut, bertujuan untuk merapatkan barisan guna membahas masa depan partai politik berlambang pohon beringin tersebut.

Terlebih, dalam waktu dekat ini menghadapi Pilkada Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang masuk Pilkada serentak seluruh Indonesia putara II, dijadwalkan Februari 2017. Selain itu, menghadapi verifikasi parpol tahun 2017 serta membahas figur calon Ketua DPRD Kalsel, yang mengundurkan diri sebagai syarat maju dalam Pilkada di Batola.

Tokoh senior Golkar yang hadir dalam pertemuan untuk merapatkan barisan antara lain mantan Rektor Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Prof HM Kustan Basri yang juga Ketua Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kalsel.

Selain itu, mantan Bupati Tabalong H Noor Aidi, yang Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar provinsi tersebut dan juga staf khusus Gubernur setempat H Sahbirin Noor yang terpilih pada pilkada Desember 2015.

Kemudian beberapa tokoh senior Partai Golkar lain, seperti H Pangeran Rusdi Effendie (Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group), Mantan Ketua DPRD Kalsel Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah, Hj Suriatinah, T Sidharta, dan H Tadjuddin dari kalangan pengusaha.

Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar Kalsel H Gusti Iskandar yang juga hadir dalam pertemuan tersebut diminta bersama Ketua Harian H Hasanuddin Murad hadir dalam rapat Wanhat dan Wantim itu untuk mendengarkan masukan.

“Ada beberapa catatan saya waktu mengikuti rapat para tokoh Golkar, yaitu prosfek Golkar ke depan. Ini sesuatu yang menarik, ternyata para tokoh kita masih perhatian dan memikirkan konsolidasi organisasi,” ujar mantan anggota DPR RI tiga periode yang saat ini juga Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Selasa (4/10).

Mengenai konsolidasi, dia mengaku, sebagai Plt Ketua DPD Golkar Kalsel sudah mengunjungi beberapa daerah di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten-kota tersebut. Dia mengatkan, ada beberapa daerah yang perlu mendapat koreksi dan perbaikan atau pembenahan khususnya di internal Golkar.

Dia mengatakan, kesiapan Partai Golkar menghadapi verifikasi tahun 2017 penting, yaitu untuk mengetahui apakah masih bisa bertahan sebagai peserta Pemilu. Penguatan kelembagaan Partai Golkar di DPRD juga mendapat sorotan, yaitu bagaimana melakukan sinergitas dengan kepala daerah, memperbaiki komunikasi antara fraksi dengan DPD Golkar, sebab setiap kebijakan fraksi merupakan pencerminan kebijakan partai.

Selain itu, masukan-masukan terkait figur yang akan mengganti pimpinan DPRD Kalsel maupun calon pengganti antarwaktu (PAW). “Masukan dari Wanhat dan Wantim ini akan dibawa dalam rapat pleno pengurus dan ada beberapa kriteria yang disampaikan.”

Dalam rapat tokoh-tokoh senior itu juga diusulkan adanya forum pertemuan secara periodek antara Wanhat, Wantim dengan pengurus DPD Golkar. “Usul ini sangat menarik dan perlu diatur polanya. Bahkan diusulkan juga adanya pertemuan dengan kepala daerah yang merupakan kader Golkar secara periodik pula.”

“Saya sangat gembira, hampir semua tokoh Golkar yang hadir menyampaikan masukan. Ada semacam kerinduan dari para tokoh yang hadir untuk bersama-sama membenahi Golkar,” kata Gusti Iskandar.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu