Rusia, Aktual.com – Rusia menolak draf resolusi DK PBB yang diajukan Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Rusia berpendapat draf resolusi itu sudah gagal dari awal.
Atas hal ini, Rusia mendapat banyak kecaman. “Hasilnya sudah ditentukan sebelumnya karena kami telah secara konsisten mengutarakan ketidaksetujuan dengan isi dokumen tersebut,” kata Wakil Duta Besar Rusia,Vladimir Safronkov seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (13/4), .
Isi dari draf resolusi itu, ketiga pengaju meminta Suriah untuk mematuhi tim pencari fakta Organisasi Pelarangan Senjata Kimia dan mekanisme tim gabungan OPCW dengan PBB.
Diketahui Bolivia juga menolak draf revolusi dan sekitar sepuluh negara lainnya menyetujui. Rusia telah mengeluarkan delapan veto untuk mengagalkan draf revolusi DK PBB terkait Suriah. Rusia heran mengapa negara-negara tersebut cepat sekali menuduh pemerintahan Presiden Assad bertanggung jawab atas serangan senjata kimia.
Oleh karena itu, Rusia mendesak dilakukannya penyelidikan internasional digelar secara independen. Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Rusia berada dalam posisi yang salah, dan Presiden Perancis Francois Hollande juga mengatakan Rusia akan memikul tanggung jawab yang besar apabila terus melindungi Presiden Bashar al- Assad.
Pemerintahan Assad dituduh dalang dari serangan senjata kimia di Idlib, Suriah. Oleh karena itu Amerika Serikat membenarkan tindakannya untuk meluncurkan rudal jelajah Tomahawksnya di pangkalan udara Shayrat, Suriah sebagai bentuk respon atas kejadian yang menewaskan 87 orang tersebut. [Agustina Permatasari]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu