Siswa Sekolah Dasar sedang melaksanakan kkegiatan ekskul Pramuka

Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi Gerindra di DPR sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menolak rencana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah.

Muzani meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk membatalkan rencana penghapusan tersebut.

Muzani menilai, kegiatan ekskul pramuka seharusnya justru digalakkan sebagai cara pembentukan karakter anak-anak Indonesia.

Sebab, kata dia, kepanduan dalam pramuka merupakan nilai-nilai yang penting untuk mendidik anak-anak Indonesia yang berkarakter Pancasila dan ke-Indonesia-an.

“Rencana menghapus ekskul pramuka wajib di sekolah-sekolah justru akan mengkis pemahanan kebangsaan, cinta tanah air, dan Pancasila terhadap anak-anak kita di sekolah,” ujar Muzani dalam keterangannya, Rabu (3/4).

“Justru ekskul pramuka harus digalakkan dan diperkuat sebagai upaya memupuk kecintaan anak-anak kita kepada Pancasila, Indonesia, dan nasionalisme. Karena peran pramuka itu sudah terbukti dalam membangun identitas karakter anak-anak kita di sekolah yang cinta tanah air,” sambungnya.

Muzani menjelaskan, ekskul Pramuka sudah terbukti bisa membangun jati diri anak bangsa yang mandiri.

Dia menyebut beragam keterampilan seperti berkemah, memasak seadanya, kode morse, dan membuat perapian api unggun dipelajari dalam ekskul pramuka.

“Jadi menurut saya keputusan untuk menghapus pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah sangat keliru,” ucap Muzani.

Lebih jauh, Muzani mengingatkan, dalam sejarahnya, Indonesia juga berusaha untuk menjadikan pramuka sebagai salah satu kegiatan kepemudaan yang memberikan kontribusi baik terhadap proses pembangunan bangsa dan negara.

“Sehingga kita harus memperkuat pramuka sebagai komitmen kita untuk menjadikan anak-anak kita yang cerdas, mandiri, dan berjiwa nasionalisme. Jadi kami

menolak rencana Mendikbud dihapus dari ekskul wajib di sekolah,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra