Balikpapan, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi tujuh titik panas tersebar pada sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diminta saling menjaga agar tidak terjadi titik panas lagi.

“Sebaran titik panas tersebut telah kami informasikan kepada pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Senin (6/3).

Sebanyak tujuh titik panas tersebut terpantau sepanjang hari ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 17.00 Wita, kemudian sebaran titik panas itu disampaikan ke instansi terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Selasa pekan lalu pihaknya juga mendeteksi lima titik panas yang tersebar pada dua kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, yakni Kecamatan Kaubun terdapat tiga titik dan di Kecamatan Bengalon ada dua titik yang kelimanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Sedangkan tujuh titik panas yang terdeteksi hari tersebar pada tiga kabupaten/kota, yakni di Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau yang masing-masing ada satu titik panas, kemudian Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat lima titik panas.

Rinciannya adalah titik panas di Balikpapan berada di Kecamatan Balikpapan Kota, kemudian yang di Kabupaten Berau berada di Kecamatan Kelay, keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Untuk titik panas yang berada di Kutai Kartanegara tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Kota Bangun terdeteksi tiga titik, kemudian Kecamatan Samboja terdeteksi dua titik panas dengan tingkat kepercayaan menengah.

Diyan melanjutkan, saat ini sebenarnya masih masuk musim hujan, namun diakui ada beberapa kawasan di Kaltim yang secara bergantian terjadi terik dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga terik Matahari tersebut mengakibatkan sejumlah lahan mengering dan mudah terbakar.

Seiring dengan kerap terjadi titik panas pada sejumlah kawasan di Kaltim, maka ia mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk sama-sama saling menjaga, guna menghindari munculnya titik panas.

“Kami imbau masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika kawasan tersebut ada hutan yang dikhawatirkan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i