Turki

Istanbul, Aktual.com – Pengadilan Turki menahan 24 orang, yang terlibat dalam unjuk rasa atas kondisi kerja di bandar udara baru Istanbul pada pekan lalu, kata penyiaran CNN Turki pada Rabu (19/9).

Bandar udara itu adalah pusat dari ledakan pembangunan 15 tahun di bawah Presiden Tayyip Erdogan. Prasarana itu direncanakan dapat menampung 90 juta penumpang setahun, menjadikannya salah satu dari bandar udara terbesar dunia.

Gubernur Istanbul pada Minggu menyatakan lebih dari 400 orang pada awalnya ditahan karena berunjuk rasa. Pekerjaan dilanjutkan di bandar udara itu pada Senin dengan kehadiran berat polisi dan polisi militer, kata serikat buruh.

Sejumlah 43 orang di antara yang ditahan dikirim ke pengadilan Istanbul untuk menanti keputusan dan mahkamah itu membebaskan 19 dari mereka dengan tetap dalam pemantauan hukum, kata CNN Turki.

Ke-24 orang itu resmi ditangkap dan ditahan untuk menghadapi dakwaan, seperti, melawan polisi, merusak sarana umum dan melanggar hukum, yang mengatur unjuk rasa, katanya.

Pekerja sejak lama mengeluhkan makanan, perumahan dan keamanan pekerjaan di tempat pembangunan itu, yang diibaratkan serikat pekerja sebagai kamp konsentrasi.

Pada Februari, kementerian tenaga kerja Turki menyatakan 27 pekerja meninggal di bandar udara itu sejak awal bekerja pada 2015, terutama akibat kecelakaan atau masalah kesehatan.

Unjuk rasa itu dimulai pada Jumat sesudah kecelakaan bus antar-jemput melukai 17 pekerja.

Pengelola bandar udara tersebut, IGA, pada Minggu menyatakan pekerjaan di bandar udara itu sesuai dengan jadwal dan pembukaan pada 29 Oktober seperti direncanakan, tidak akan ditunda.

Langkah diambil untuk memperbaiki keadaan kerja dan tempat tinggal, yang menurut pekerja penuh dengan kutu busuk, katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: