Jakarta, Aktual.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) selama periode Januari – Maret 2020 mempertahankan penyalurkan gas bumi sebesar 882 BBTUD dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 880 BBTUD.

“Pada triwulan I 2020, jumlah pelanggan tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri, kelistrikan dan pembangunan jargas. PGN saat ini sebagai sub holding gas mengelola lebih dari 390 ribu pelanggan,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Jakarta, ditulis Selasa (5/5).

PGN juga membukukan pendapatan sebesar USD873 juta pada triwulan pertama tahun 2020. Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil Penjualan Gas sebesar USD693,4 juta, dari Penjualan Minyak dan Gas sebesar USD76 juta, dari Transmisi Gas dan Minyak sebesar USD70,4 juta dan Pendapatan Usaha lainnya sebesar USD33,8 juta.

Selama periode yang sama, PGN mencatatkan laba operasi sebesar USD172,2 juta dan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk sebesar USD47,7 juta. Adapun EBITDA perseroan mencapai USD260,8 juta.

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis dalam kondisi prihatin saat menghadapi pandemic Covid – 19, PGN akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi. Tingginya kebutuhan energi di dalam negeri merupakan peluang bagi PGN untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi.

“Ditengah perlambatan perekonomian global dampak dari pandemi Covid-19, PGN senantiasa berperan aktif dalam menopang ketahanan ekonomi dengan tetap melaksanakan penyaluran gas bumi guna memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri bumi, serta menjalankan proyek-proyek strategis efisiensi energi dan mengurangi beban subsidi seperti gasifikasi kilang pertamina dan program-program penugasan seperti gasifikasi pembangkit listrik dan pembangunan jargas rumah tangga, sektor UMKM dan transportasi. Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi di seluruh kegiatan operasi namun tetap mengutamakan keamanan jaringan, ketahanan pasokan dan infrastruktur,” jelas Rachmat.

“Pencapaian laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk pada triwulan pertama tahun 2020 ini sangat dipengaruhi faktor melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat pada akhir Maret 2020,” jelasnya.

Ditengah kondisi pandemi COVID-19, PGN tengah menyelesaikan proyek pembangunan terminal LNG Teluk Lamong. Saat ini progressnya sudah sekitar 90 persen dan siap diuji coba tak lama lagi. Nantinya, gas akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Timur, baik yang disalurkan melalui gas pipa maupun dalam bentuk retail LNG.

Saat ini PGN menjalankan berbagai Peran Strategis BUMN sebagai revenue generator sekaligus agent of development dalam pengelolaan gas bumi. Peran-peran yang dijalankan diantaranya pembangunan dan pengoperasian infrastruktur hilir, jaringan pipa ±10.000 KM jaringan pipa, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km, 3 Receiving Terminal, dan SPBG yang menjangkau 17 Provinsi & 63 Kabupaten/ kota. PGN juga melakukan integrasi pengelolaan infrastruktur dan komoditas sehingga mampu menjadi energi yang kompetitif dan efisien.

Pada tahun 2024, PGN menargetkan pemenuhan energi bagi 4 juta sambungan rumah tangga dan volume 1800 BBTUD Niaga Domestik dapat diwujudkan untuk menyokong kebutuhan gas bumi domestik. Adapun penambahan infrastruktur gas untuk menunjang target tersebut yaitu 500 KM pipa distribusi untuk eksisting dan perluasan wilayah, 528 KM pipa transmisi, 7 LNG Filling Station untuk truk maupun kapal, 5 FSRU, dan 34 Mini LNG untuk seluruh sektor pengguna gas bumi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka