Jakarta, Aktual.com – Peneliti Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi melihat lawatan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Michael R. Pence ke Indonesia mempunyai peranan penekanan diplomasi dalam hubungan investasi di Indonesia.
Selain persolalan makro ekonomi dan migas, spesifiknya kedatangan orang nomor dua negeri Paman Sam itu untuk memuluskan penguasaanya atas pertambangan Freeport di Indonesia Timur.
“Tidak dapat disangkal, salah satu tujuan kunjungan Wakil Presiden AS, Pence ke Indonesia adalah untuk menekan Pemerintah Indonesia berkaitan dengan kepentingan Kontrak Karya Freeport,” tutur Fahmy kepada Aktual.com, Jumat (21/4).
Dia menceritakan tekanan pemerintah AS terhadap pemerintah Indonesia sesungguhnya pernah terjadi pada pemerintahan SBY. Saat itu terjadi perebutan Blok Cepu antara Pertamina dengan Exxon Mobil (Perusahaan Migas asal AS)
“Pada Maret 2012, bersamaan dengan kunjungan Menlu AS, SBY memutuskan Blok Cepu diserahkan ke Exxon Mobil,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan