Banda Aceh, Aktual.com — Umat Islam di Kota Banda Aceh memadati Masjid-masjid untuk itikaf (berdiam diri) pada 10 malam terakhir Bulan Suci Ramadan dalam rangka mencari keafdhalan “Lailatul Qadar”.

Ketua Umum Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh Tgk Fachruddin Lahmuddin SAg MPd di Banda Aceh, Rabu (8/7) menyatakan, warga Aceh berbondong-bondong meramaikan masjid untuk meningkatkan ibadah, khususnya pada 10 malam terakhir Ramadan.

Ia menyatakan, pada 10 malam terakhir Nabi Muhammad SAW lebih meningkatkan lagi ibadahnya, sehingga pada malam itu Rasulullah tidak tidur dan melakukan itikaf di Masjid.

“Jadi, cara Nabi Muhammad SAW beribadah pada 10 malam terakhir berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Rasulullah pada 10 malam terakhir lebih meningkatkan lagi ibadahnya bahkan beliau tidak tidur di rumah sampai selasai salat Subuh,” ujarnya.

Ia menyatakan, pada 10 malam terakhir itu ada satu malam yang afdhal, yaitu turunnya Lailatul Qadar, dimana ibadah pada malam itu lebih baik dari 1000 bulan atau 83 tahun, berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr (1-5).

Fachruddin menyatakan, minat warga Banda Aceh untuk mendapatkan Lailatul Qadar sangat tinggi, sehingga pemerintah perlu memfasilitasi, sehingga mereka bisa beribadah dengan baik dan khusuk.

Pada kegiatan ibadah pada 10 malam terakhir itu, yang dimulai waktu Magrib sampai Subuh itu, selain Shalat Isya dan Tarawih, juga diisi dengan kajian Islam, dan pada pukul 02.30 WIB ada “Qiyamul Lail” (shalat malam), katanya.

Pada Qiyamul Lail, Pemko Banda Aceh dan Pemerintah Aceh mendatangkan tiga syeikh dari Arab Saudi menjadi imam di dua masjid di Banda Aceh. Ketiga syeikh itu adalah Syeikh Yahya Ahmed Al Zahrani, Syeikh Mohammed Ahmed Al Zahrani, dan Syeikh Sulaiman Al Ziyadi.

Qiyamul Lail diadakan di Masjid Agung Al-Makmur (Masjid Oman) Lampriek dan Masjid Baitul Musyahadah (Kupiah Meukutop) Seutui, Banda Aceh.

Di masing-masing masjid itu, menurutnya, seorang syeikh akan selalu menjadi imam Tarawih dan Qiyamul Lail hingga akhir puasa.

Sedangkan seorang syeikh lainnya, lanjut Fachruddin, hanya akan menjadi imam shalat Tarawih dan Qiyamul Lail pada malam 21 dan 22 Ramadhan serta imam shalat Idul Fitri di Masjid Jamik Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Di luar jadwal itu, menurutnya, syeikh yang bertugas di Masjid Jamik Kopelma akan menjadi imam Tarawih dan Qiyamul Lail di Masjid Agung Meulaboh, Aceh Barat dan Masjid Baiturrahman Lhokseumawe.

Dikatakan, Qiyamul Lail merupakan program untuk menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW dengan memperbanyak ibadah dan salah satunya dengan melaksanakan salat malam.

“Khusus di Masjid Agung Al-Makmur Lampriek juga disediakan makan sahur gratis untuk jamaah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: