Soal perbedaan waktu pelaksanaan shalat Id, Bisri berharap hal tersebut tidak perlu diperdebatkan. Mengingat, dari perbedaan itu bisa mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Apalagi dalam khutbah yang dibawakannya menyinggung mengenai halal-haram dalam kehidupan, karena hal ini juga berpengaruh pada pembangunan sebuah bangsa.

“Banyak kekayaan bangsa yang tidak dinikmati rakyat, karena telah dikuasai pihak asing, swasta, maupun pribadi-pribadi tertentu,” ujarnya.

Bisri dalam khotbahnya juga sempat menyinggung berbagai bencana yang melanda Tanah Air.

Ia berpesan agar momentum Idul Kurban ini menjadi kesempatan bagi seluruh umat muslim untuk berbagai kebahagiaan, bergandeng tangan membantu masyarakat yang menjadi korban bencana di Lombok maupun belahan daerah lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara