Warga sipil dinyatakan meninggal akibat serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap Kota Ar-Raqqah di Suriah Utara. (ilustrasi/aktual.com)

Istanbul, Aktual.com – Badan PBB Urusan Anak-anak, UNICEF, menyebutkan tahun 2018 merupakan tahun mematikan bagi anak-anak di Suriah.

“Anak-anak di banyak bagian negeri itu masih menghadapi sangat banyak bahaya seperti kapan saja selama konflik delapan tahun tersebut,” kata Direktur Pelaksana UNICEF Henrietta Fore di dalam satu pernyataan, Selasa (12/3).

“Pada 2018 saja, 1.106 anak-anak tewas dalam pertempuran –jumlah paling banyak anak yang menemui ajal dalam satu tahun sejak meletusnya perang. Ini baru jumlah yang bisa diabsahkan oleh PBB, yang berarti jumlah sesungguhnya mungkin jauh lebih banyak,” kata wanita pejabat itu.

Fore mengatakan 262 serangan dilancarkan terhadap lembaga pendidikan dan kesehatan pada 2018, yang ia gambarkan sebagai “jumlah paling banyak”, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Ia menyampaikan keprihatinan mengenai situasi di Idlib di bagian barat-laut Suriah, tempat “peningkatan kerusuhan dilaporkan telah menewaskan 59 anak kecil dalam beberapa pekan belakangan ini saja”.

“Anak-anak dan banyak keluarga di tanah tak bertuan terus hidup dalam ketidak-pastian. Situasi keluarga di Rukban, dekat perbatasan Jordania, terus menghadapi keputus-asaan, dengan akses terbatas ke makanan, air, tempat berteduh, perawatan kesehatan, dan pendidikan,” kata wanita pejabat tersebut.

Kondisi yang memburuk

Artikel ini ditulis oleh: